Pertumbuhan dan perkembangan manusia sejak bayi dalam rahim
ibu sampai lanjut usia melalui beberapa tahapan berikut ini. 1) Masa fetus,
yaitu sejak terbentuk zigot sampai bayi dalam rahim ibu. 2) Masa balita yaitu
sejak bayi lahir sampai anak-anak umur 5 tahun. 3) Masa anak-anak sekitar umur
5 tahun sampai 10 tahun. 4) Masa remaja sekitar umur 10 tahun sampai 17 tahun.
5) Masa dewasa sekitar umur 17 tahun sampai 20 tahun ke atas. 6) Masa tua
sekitar umur 50 tahun ke atas.
Secara perlahan-lahan bayi akan mengalami pertumbuhan dan
perkembangan, misalnya bayi mulai memiliki kemampuan mengisap, menelan,
merentangkan tangan, dan memegang. Tahap perkembangan berikutnya seperti
tengkurap, duduk, berbicara, dan berjalan. Proses ini memakan waktu
berbulan-bulan sampai umur 2 tahun. Peristiwa ini terjadi disertai dengan
pertambahan tinggi badan dan berat badan, juga perubahan bentuk tubuh. Tubuh seseorang
berubah dengan cepat pada masa anak-anak dan remaja. Selanjutnya proses
pertumbuhan dan perkembangan akan terus berlangsung sampai masa remaja dan
dewasa. Proses berikutnya adalah proses penuaan.
Kulit tubuh seorang anak tampak kencang dan licin, tetapi jika orang itu sudah
tua, otot-ototnya menjadi lemah dan kulitnya menjadi keriput.
Ø Perubahan
Fisik Manusia pada Masa Pubertas
Setelah masa bayi, manusia akan memasuki tahapan anak-anak,
remaja, dewasa, dan tua. Anak-anak akan berkembang menjadi dewasa. Masa
peralihan dari anak-anak menjadi dewasa dikenal dengan masa remaja atau masa
pubertas.
Ciri-ciri pubertas dapat diamati dari perubahan fisik tubuh.
Untuk mengetahui perubahan fisik yang terjadi, lakukan kegiatan berikut ini.
Tanda-tanda masa remaja pada laki-laki, antara lain bahu
menjadi bidang, tumbuhnya jakun, kumis, dan jambang serta tumbuhnya rambut di
ketiak dan betis. Tanda-tanda pubertas pada perempuan, antara lain pinggul
melebar, payudara membesar, dan tumbuhnya rambut di ketiak. Anak-anak gadis
tumbuh hampir sempurna pada usia 16 atau 12 tahun meskipun dapat terus tumbuh
sedikit sampai usia 20 atau 21 tahun. Untuk anak laki-laki tumbuh hampir
sempurna pada usia 17, 12 dan 23 atau 25 tahun. Dengan adanya perubahan fisik
tersebut, kamu harus menjaga kesehatan, antara lain menjaga kebersihan organ
perkembangbiakan (organ reproduksi).
Pada usia sebelum 20 tahun tersebut,
pertumbuhan tinggi badan terjadi secara alami yang dipengaruhi oleh beberapa
faktor tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan
tersebut antara lain adalah faktor keturunan, faktor asupan nutrisi harian,
faktor aktifitas olahraga, dan beberapa faktor penting lainnya.
·
Pertumbuhan tinggi badan manusia
Umumnya, pertambahan tinggi badan
manusia dimulai sejak bayi sampai dengan usia dewasa (kurang lebih 20 tahun).
Namun tentu saja ada beberapa perkecualian. Mereka yang mengalami kelainan
kretinisme (kekerdilan) tidak bisa bertambah tinggi badannya sejak usia
tertentu. Sehingga tubuhnya sangat pendek, seukuran anak usia Sekolah Dasar. Ada pula yang menderita
kelainan gigantisme (raksasa). Orang yang menderita kelainan gigantisme ini
akan terus bertambah tinggi meskipun telah berusia dewasa (lebih dari 20 tahun)
oleh karena hormon pertumbuhannya tidak berhenti sebagaimana mestinya. Sehingga
orang tersebut memiliki ukuran tubuh sangat besar bagaikan raksasa. Oleh karena
itu bersyukurlah kita semua yang mendapatkan ukuran tubuh yang relatif normal.
Tidak kerdil. Tidak pula raksasa.
Adapun, hal-hal yang mempengaruhi
pertumbuhan tinggi badan antara lain genetik, asupan nutrisi atau gizi makanan,
kualitas tidur, serta olahraga atau rutinitas tertentu.
Faktor Yang
Mempengaruhi Tinggi Badan :
a) tinggi-badan
Genetik (Keturunan)
b) tinggi-badan
Asupan Nutrisi
c) tinggi-badan
Tidur Berkualitas
d)` tinggi-badan
Olahraga teratur
1.
Tahap Bayi (Infancy): Sejak lahir hingga usia 18 bulan.
Periode ini disebut juga dengan
tahapan sensorik oral, karena orang biasa melihat bayi memasukkan segala
sesuatu ke dalam mulutnya., dengan penekanan pada kontak visual dan sentuhan.
Jika periode ini dilalui dengan baik, bayi akan menumbuhkan perasaan perasaan
mistrust (tidak percaya) dan akan melihat bahwa dunia ini adalah tempat yang
mengecewakan dan penuh frustrasi. Di awal kehidupan ini begitu penting
meletakkan dasar trust (percaya) pada lingkungan dan melihat bahwa kehidupan
ini pada dasarnya baik. Sebaliknya, bila gagal di periode ini, individu
memiliki perasaan percaya dan keyakinan bahwa tiap manusia memiliki hak untuk
hidup di muka bumi, dan hal itu hanya bisa dilakukan oleh sosok Ibu, atau
siapapun yang dianggap signifikan dalam memberikan kasih sayang secara tetap.
2. Tahap Kanak-Kanak Awal (Early
Childhood): 18 Bulan hingga
3 tahun
Selama tahapan ini individu
mempelajari ketrampilan untuk diri sendiri. Bukan sekedar belajar berjalan,
bicara, dan makan sendiri, melainkan juga mempelajari perkembangan motorik yang
lebih halus, termasuk latihan yang sangat dihargai: toilet
training. Di masa ini, individu berkesempatan untuk belajar tentang
harga diri dan otonomi, seiring dengan berkembangnya kemampuan mengendalikan
bagian tubuh dan tumbuhnya pemahaman tentang benar dan salah.
Di sisi
lain, ada kerentanan yang bisa terjadi dalam periode ini, khususnya berkenaan
dengan kegagalan dalam proses toilet training atau mempelajari skill lainnya,
yang mengakibatkan munculnya rasa malu dan ragu-ragu. Lebih jauh, individu akan
kehilangan rasa percaya dirinya.
3. Tahap Usia Bermain (Play Age):
3 hingga 5 tahun
Pada periode ini, individu biasanya memasukkan gambaran
tentang orang dewasa di sekitarnya dan secara inisiatif dibawa dalam situasi
bermain. Di masa ini, muncul sebuah kata yang sering diucapkan seorang anak ”KENAPA?”.
4.
Tahap Usia Sekolah (School Age): Usia 6 – 12 tahun
Periode ini sering disebut juga dengan periode laten, karena
individu sepintas hanya menunjukkan pertumbuhan fisik tanpa perkembangan aspek
mental yang berarti, berbeda dengan fase-fase sebelumnya. Kita bisa simak,
dalam periode sebelumnya pertumbuhan dan perkembangan berbilang bulan saja
untuk manusia agar bisa tumbuh dan berkembang.
Ketrampilan baru yang dikembangkan selama periode ini
mengarah pada sikap industri (ketekunan belajar, aktivitas, produktivitas,
semangat, kerajinan, dsb), serta berada di dalam konteks sosial. Bila individu
gagal menempatkan diri secara normal dalam konteks sosial, ia akan merasakan
ketidak mampuan dan rendah diri.
5.
Tahap Remaja (Adolescence): Usia 12 hingga 18 tahun
Bila sebelumnya perkembangan lebih
berkisar pada apa yang dilakukan untuk saya, sejak
stage perkembangan ini perkembangan tergantung pada apa
yang saya kerjakan. Karena di periode ini individu bukan lagi
anak tetapi belum menjadi dewasa, hidup berubah sangat kompleks karena individu
berusaha mencari identitasnya, berjuang dalam interaksi sosial, dan bergulat
dengan persoalan-persoalan moral.
Tugas perkembangan di fase ini adalah menemukan jati diri
sebagai individu yang terpisah dari keluarga asal dan menjadi bagian dari
lingkup sosial yang lebih luas.
Hal utama yang perlu
dikembangkan di sini adalah filosofi kehidupan. Di masa ini, seseorang bersifat
idealis dan mengharapkan bebas konflik, yang pada kenyataannya tidak demikian.
Wajar bila di periode ada kesetiaan dan ketergantungan pada teman.
6. Tahap Dewasa Awal (Young
Adulthood): Usia 18 hingga 35
Tahun
Langkah awal menjadi dewasa adalah mencari teman dan cinta.
Hubungan yang saling memberikan rasa senang dan puas, utamanya melalui
perkawinan dan persahabatan. Keberhasilan di stage ini memberikan keintiman di
level yang dalam.
Kegagalan di level ini menjadikan orang mengisolasi diri,
menjauh dari orang lain, dunia terasa sempit, bahkan hingga bersikap superior
kepada orang lain sebagai bentuk pertahanan ego.
Hubungan yang signifikan adalah melalui perkawinan dan persahabatan.
7. Tahap Dewasa (Middle Adulthood):
Usia 35 hingga 55 atau
65 tahun
Masa ini dianggap penting karena dalam periode inilah
individu cenderung penuh dengan pekerjaan yang kreatif dan bermakna, serta
berbagai permasalahan di seputar keluarga. Selain itu adalah masa “berwenang”
yang diidamkan sejak lama.
Tugas yang penting di sini adalah mengejawantahkan budaya
dan meneruskan nilai budaya pada keluarga (membentuk karakter anak) serta
memantapkan lingkungan yang stabil. Kekuatan timbul melalui perhatian orang
lain, dan karya yang memberikan sumbangan pada kebaikan masyarakat, yang
disebut dengan generativitas.
7. Tahap Dewasa Akhir (Late
Adulthood): Usia 55 atau 65 tahun
hingga mati
Orang berusia lanjut yang bisa melihat kembali masa-masa
yang telah dilaluinya dengan bahagia, merasa tercukupi, dan merasa telah
memberikan kontribusi pada kehidupan, ia akan merasakan integritas.
Kebijaksanaannya yang tumbuh menerima keluasan dunia dan menjelang kematian
sebagai kelengkapan kehidupan.
Sebaliknya, orang yang menganggap masa lalu adalah kegagalan
merasakan keputus asaan, belum bisa menerima kematian karena belum menemukan
makna kehidupan. Atau bisa jadi, ia merasa telah menemukan jati diri dan
meyakini sekali bahwa dogma yang dianutnyalah yang paling benar.
1. Aspek-Aspek pertumbuhan dan
Perkembangan
1)
Pertumbuhan dan Perkembangan fisik yaitu perubahan dalam ukuran tubuh,
proporsi anggota badan, tampang, dan perubahan dalam fungsi-fungsi dari sistem
tubuh seperti perkembangan otak, persepsi dan gerak (motorik), serta kesehatan.
2)
Pertumbuhan dan Perkembangan kognitif yaitu perubahan yang bervariasi
dalam proses berpikir dalam kecerdasan termasuk didalamnya rentang perhatian,
daya ingat, kemampuan belajar, pemecahan masalah, imajinasi, kreativitas, dan
keunikan dalam menyatakan sesuatu dengan mengunakan bahasa.
3)
Pertumbuhan yang seimbang dengan Perkembangan sosial–emosional yaitu
perkembangan berkomunikasi secara emosional, memahami diri sendiri, kemampuan
untuk memahami perasaan orang lain, pengetahuan tentang orang lain, keterampilan
dalam berhubungan dengan orang lain, menjalin persahabatan, dan pengertian
tentang moral.
2.
Periode pertumbuhan dan Perkembangan
Ketika anak mencapai pertumbuhan serta perkembangan pada
periode tertentu maka akan dipereroleh kemampuan dan pengalaman
sosial-emosional yang baru. Periode
pra-lahir : sejak masa konsepsi sampai lahir. Pada periode ini terjadi
perubahan yang paling cepat. Periode
masa bayi dan kanak-kanak: Sejak lahir sampai usia 2 tahun. Pada periode
ini terjadi perubahan badan dan pertumbuhan otak yang dramatis, mendukung
terjadinya saling berhubungan antara kemampuan gerak, persepsi, kapasitas
kecerdasan, bahasa dan terjadi untuk pertama kali berinteraksi secara akrab
dengan orang lain. Masa bayi dihabiskan pada tahun pertama sedangkan masa
kanak-anak dihabiskan pada tahun kedua.
Periode awal masa anak : dari usia 2 tahun sampai 6 tahun.
Pada periode ini ukuran badan menjadi lebih tinggi, keterampilan motorik
menjadi lebih luwes, mulai dapat mengontrol diri sendiri dan dapat memenuhi
menjadi lebih luas. Pada masa ini anak mulai bermain dengan membentuk kelompok
teman sebaya. Periode masa anak-anak :
dari usia 6 sampai 11 tahun. Pada masa ini anak belajar tentang dunianya lebih
luas dan mulai dapat menguasai tanggung jawab, mulai memahami aturan, mulai
menguasai proes berpikir logis, mulai menguasai keterampilan baca tulis, dan
lebih maju dalam memahami diri sendiri, dan pertemanan. Periode masa remaja : dari usia 11-20 tahun. Periode ini adalah
jembatan antara masa anak-anak dengan masa dewasa. Terjadi kematangan seksual,
berpikir menjadi lebih abstrak dan idealistik.
jadi semakin tau, dan senang kalau tampilannya lucu:)
BalasHapusmakasih :D
aku jadi semakin tau kalau gambarnya lucu dan gak mbosenin :)
BalasHapusmakasih :D
komplit, makasih..
BalasHapusthanks ya...
BalasHapusiya samasama ya semuanya (:
BalasHapusthanks infonya! :v
BalasHapusperlu buat tugas ini
GREAT!
BalasHapustukeran link yuk!!.....
BalasHapuswww.asa-25.blogspot.com
thank's..
BalasHapusbtw, blh minta referensi lengkapnya..? :)
thanks.......
BalasHapusbisa bantu buat tugas nih.. he he :)
terimakasih sudah berbagi informasi, terima kasih banyak
BalasHapusthanks ya, min :)
BalasHapusThanks
BalasHapusSalam kenal...
BalasHapusArtikelnya sangat membantu sekali ... oya kalau untuk persiapan membeli aksesoris bayi seperti baju, kaos kaki bayi dan beberapa perlengkapan lainnya itu sebaiknya di persiapkan berapa bulan sebelum kelahiran bayi ?...
mohon pencerahannya :)
Terimakasih atas info nya,,
BalasHapusKa mau nanya, kapan seorang bayi mulai berpikir tentang karakteristik dunia fisik ?
BalasHapusSetiap tahapan memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing
BalasHapusmaka nikmatilah setiap tahapan yang sedang kamu jalani..
Betul tidak?
makasih ya gan buat info dari blog y
BalasHapuskeren banget blognya!!!!!!!!!!!!!!!keren abizzzzzzz!
BalasHapusThanks
BalasHapus