Halaman

Minggu, 04 Maret 2012

Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia dari Bayi sampai Lanjut Usia


 
Pertumbuhan dan perkembangan manusia sejak bayi dalam rahim ibu sampai lanjut usia melalui beberapa tahapan berikut ini. 1) Masa fetus, yaitu sejak terbentuk zigot sampai bayi dalam rahim ibu. 2) Masa balita yaitu sejak bayi lahir sampai anak-anak umur 5 tahun. 3) Masa anak-anak sekitar umur 5 tahun sampai 10 tahun. 4) Masa remaja sekitar umur 10 tahun sampai 17 tahun. 5) Masa dewasa sekitar umur 17 tahun sampai 20 tahun ke atas. 6) Masa tua sekitar umur 50 tahun ke atas.
Secara perlahan-lahan bayi akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan, misalnya bayi mulai memiliki kemampuan mengisap, menelan, merentangkan tangan, dan memegang. Tahap perkembangan berikutnya seperti tengkurap, duduk, berbicara, dan berjalan. Proses ini memakan waktu berbulan-bulan sampai umur 2 tahun. Peristiwa ini terjadi disertai dengan pertambahan tinggi badan dan berat badan, juga perubahan bentuk tubuh. Tubuh seseorang berubah dengan cepat pada masa anak-anak dan remaja. Selanjutnya proses pertumbuhan dan perkembangan akan terus berlangsung sampai masa remaja dan dewasa. Proses berikutnya adalah proses penuaan. Kulit tubuh seorang anak tampak kencang dan licin, tetapi jika orang itu sudah tua, otot-ototnya menjadi lemah dan kulitnya menjadi keriput.

Ø     Perubahan Fisik Manusia pada Masa Pubertas

Setelah masa bayi, manusia akan memasuki tahapan anak-anak, remaja, dewasa, dan tua. Anak-anak akan berkembang menjadi dewasa. Masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa dikenal dengan masa remaja atau masa pubertas.
Ciri-ciri pubertas dapat diamati dari perubahan fisik tubuh. Untuk mengetahui perubahan fisik yang terjadi, lakukan kegiatan berikut ini.
Tanda-tanda masa remaja pada laki-laki, antara lain bahu menjadi bidang, tumbuhnya jakun, kumis, dan jambang serta tumbuhnya rambut di ketiak dan betis. Tanda-tanda pubertas pada perempuan, antara lain pinggul melebar, payudara membesar, dan tumbuhnya rambut di ketiak. Anak-anak gadis tumbuh hampir sempurna pada usia 16 atau 12 tahun meskipun dapat terus tumbuh sedikit sampai usia 20 atau 21 tahun. Untuk anak laki-laki tumbuh hampir sempurna pada usia 17, 12 dan 23 atau 25 tahun. Dengan adanya perubahan fisik tersebut, kamu harus menjaga kesehatan, antara lain menjaga kebersihan organ perkembangbiakan (organ reproduksi).
Pada usia sebelum 20 tahun tersebut, pertumbuhan tinggi badan terjadi secara alami yang dipengaruhi oleh beberapa faktor tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan tersebut antara lain adalah faktor keturunan, faktor asupan nutrisi harian, faktor aktifitas olahraga, dan beberapa faktor penting lainnya.

·        Pertumbuhan tinggi badan manusia
Umumnya, pertambahan tinggi badan manusia dimulai sejak bayi sampai dengan usia dewasa (kurang lebih 20 tahun). Namun tentu saja ada beberapa perkecualian. Mereka yang mengalami kelainan kretinisme (kekerdilan) tidak bisa bertambah tinggi badannya sejak usia tertentu. Sehingga tubuhnya sangat pendek, seukuran anak usia Sekolah Dasar. Ada pula yang menderita kelainan gigantisme (raksasa). Orang yang menderita kelainan gigantisme ini akan terus bertambah tinggi meskipun telah berusia dewasa (lebih dari 20 tahun) oleh karena hormon pertumbuhannya tidak berhenti sebagaimana mestinya. Sehingga orang tersebut memiliki ukuran tubuh sangat besar bagaikan raksasa. Oleh karena itu bersyukurlah kita semua yang mendapatkan ukuran tubuh yang relatif normal. Tidak kerdil. Tidak pula raksasa.
Adapun, hal-hal yang mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan antara lain genetik, asupan nutrisi atau gizi makanan, kualitas tidur, serta olahraga atau rutinitas tertentu.

Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi Badan :

a)      tinggi-badan Genetik (Keturunan)
b)      tinggi-badan Asupan Nutrisi
c)      tinggi-badan Tidur Berkualitas
d)`     tinggi-badan Olahraga teratur


1. Tahap Bayi (Infancy): Sejak lahir hingga usia 18 bulan.
Periode ini disebut juga dengan tahapan sensorik oral, karena orang biasa melihat bayi memasukkan segala sesuatu ke dalam mulutnya., dengan penekanan pada kontak visual dan sentuhan. Jika periode ini dilalui dengan baik, bayi akan menumbuhkan perasaan perasaan mistrust (tidak percaya) dan akan melihat bahwa dunia ini adalah tempat yang mengecewakan dan penuh frustrasi. Di awal kehidupan ini begitu penting meletakkan dasar trust (percaya) pada lingkungan dan melihat bahwa kehidupan ini pada dasarnya baik. Sebaliknya, bila gagal di periode ini, individu memiliki perasaan percaya dan keyakinan bahwa tiap manusia memiliki hak untuk hidup di muka bumi, dan hal itu hanya bisa dilakukan oleh sosok Ibu, atau siapapun yang dianggap signifikan dalam memberikan kasih sayang secara tetap.
2. Tahap Kanak-Kanak Awal (Early Childhood): 18 Bulan hingga
    3 tahun     

Selama tahapan ini individu mempelajari ketrampilan untuk diri sendiri. Bukan sekedar belajar berjalan, bicara, dan makan sendiri, melainkan juga mempelajari perkembangan motorik yang lebih halus, termasuk latihan yang sangat dihargai: toilet training. Di masa ini, individu berkesempatan untuk belajar tentang harga diri dan otonomi, seiring dengan berkembangnya kemampuan mengendalikan bagian tubuh dan tumbuhnya pemahaman tentang benar dan salah.
Di sisi lain, ada kerentanan yang bisa terjadi dalam periode ini, khususnya berkenaan dengan kegagalan dalam proses toilet training atau mempelajari skill lainnya, yang mengakibatkan munculnya rasa malu dan ragu-ragu. Lebih jauh, individu akan kehilangan rasa percaya dirinya.

3. Tahap Usia Bermain (Play Age): 3 hingga 5 tahun

Pada periode ini, individu biasanya memasukkan gambaran tentang orang dewasa di sekitarnya dan secara inisiatif dibawa dalam situasi bermain. Di masa ini, muncul sebuah kata yang sering diucapkan seorang anak ”KENAPA?”.
4. Tahap Usia Sekolah (School Age): Usia 6 – 12 tahun
Periode ini sering disebut juga dengan periode laten, karena individu sepintas hanya menunjukkan pertumbuhan fisik tanpa perkembangan aspek mental yang berarti, berbeda dengan fase-fase sebelumnya. Kita bisa simak, dalam periode sebelumnya pertumbuhan dan perkembangan berbilang bulan saja untuk manusia agar bisa tumbuh dan berkembang.
Ketrampilan baru yang dikembangkan selama periode ini mengarah pada sikap industri (ketekunan belajar, aktivitas, produktivitas, semangat, kerajinan, dsb), serta berada di dalam konteks sosial. Bila individu gagal menempatkan diri secara normal dalam konteks sosial, ia akan merasakan ketidak mampuan dan rendah diri.
5. Tahap Remaja (Adolescence): Usia 12 hingga 18 tahun
Bila sebelumnya perkembangan lebih berkisar pada apa yang dilakukan untuk saya, sejak stage perkembangan ini perkembangan tergantung pada apa yang saya kerjakan. Karena di periode ini individu bukan lagi anak tetapi belum menjadi dewasa, hidup berubah sangat kompleks karena individu berusaha mencari identitasnya, berjuang dalam interaksi sosial, dan bergulat dengan persoalan-persoalan moral.
Tugas perkembangan di fase ini adalah menemukan jati diri sebagai individu yang terpisah dari keluarga asal dan menjadi bagian dari lingkup sosial yang lebih luas.
 Hal utama yang perlu dikembangkan di sini adalah filosofi kehidupan. Di masa ini, seseorang bersifat idealis dan mengharapkan bebas konflik, yang pada kenyataannya tidak demikian. Wajar bila di periode ada kesetiaan dan ketergantungan pada teman.
6. Tahap Dewasa Awal (Young Adulthood): Usia 18 hingga 35
    Tahun
                     
Langkah awal menjadi dewasa adalah mencari teman dan cinta. Hubungan yang saling memberikan rasa senang dan puas, utamanya melalui perkawinan dan persahabatan. Keberhasilan di stage ini memberikan keintiman di level yang dalam.
Kegagalan di level ini menjadikan orang mengisolasi diri, menjauh dari orang lain, dunia terasa sempit, bahkan hingga bersikap superior kepada orang lain sebagai bentuk pertahanan ego.
Hubungan yang signifikan adalah melalui perkawinan dan persahabatan.
7. Tahap Dewasa (Middle Adulthood): Usia 35 hingga 55 atau
    65 tahun

Masa ini dianggap penting karena dalam periode inilah individu cenderung penuh dengan pekerjaan yang kreatif dan bermakna, serta berbagai permasalahan di seputar keluarga. Selain itu adalah masa “berwenang” yang diidamkan sejak lama.
Tugas yang penting di sini adalah mengejawantahkan budaya dan meneruskan nilai budaya pada keluarga (membentuk karakter anak) serta memantapkan lingkungan yang stabil. Kekuatan timbul melalui perhatian orang lain, dan karya yang memberikan sumbangan pada kebaikan masyarakat, yang disebut dengan generativitas.
Ada kehidupan yang berubah drastic, individu harus menetapkan makna dan tujuan hidup yang baru. Bila tidak berhasil di stage ini, timbullah self-absorpsi atau stagnasi. Yang memainkan peranan di sini adalh komunitas dan keluarga.
7. Tahap Dewasa Akhir (Late Adulthood): Usia 55 atau 65 tahun
    hingga mati
                              
Orang berusia lanjut yang bisa melihat kembali masa-masa yang telah dilaluinya dengan bahagia, merasa tercukupi, dan merasa telah memberikan kontribusi pada kehidupan, ia akan merasakan integritas. Kebijaksanaannya yang tumbuh menerima keluasan dunia dan menjelang kematian sebagai kelengkapan kehidupan.
Sebaliknya, orang yang menganggap masa lalu adalah kegagalan merasakan keputus asaan, belum bisa menerima kematian karena belum menemukan makna kehidupan. Atau bisa jadi, ia merasa telah menemukan jati diri dan meyakini sekali bahwa dogma yang dianutnyalah yang paling benar.
1. Aspek-Aspek pertumbuhan dan Perkembangan

1)    Pertumbuhan dan Perkembangan fisik yaitu perubahan dalam ukuran tubuh, proporsi anggota badan, tampang, dan perubahan dalam fungsi-fungsi dari sistem tubuh seperti perkembangan otak, persepsi dan gerak (motorik), serta kesehatan.
2)    Pertumbuhan dan Perkembangan kognitif yaitu perubahan yang bervariasi dalam proses berpikir dalam kecerdasan termasuk didalamnya rentang perhatian, daya ingat, kemampuan belajar, pemecahan masalah, imajinasi, kreativitas, dan keunikan dalam menyatakan sesuatu dengan mengunakan bahasa.
3)    Pertumbuhan yang seimbang dengan Perkembangan sosial–emosional yaitu perkembangan berkomunikasi secara emosional, memahami diri sendiri, kemampuan untuk memahami perasaan orang lain, pengetahuan tentang orang lain, keterampilan dalam berhubungan dengan orang lain, menjalin persahabatan, dan pengertian tentang moral.

2. Periode pertumbuhan dan Perkembangan
Ketika anak mencapai pertumbuhan serta perkembangan pada periode tertentu maka akan dipereroleh kemampuan dan pengalaman sosial-emosional yang baru. Periode pra-lahir : sejak masa konsepsi sampai lahir. Pada periode ini terjadi perubahan yang paling cepat. Periode masa bayi dan kanak-kanak: Sejak lahir sampai usia 2 tahun. Pada periode ini terjadi perubahan badan dan pertumbuhan otak yang dramatis, mendukung terjadinya saling berhubungan antara kemampuan gerak, persepsi, kapasitas kecerdasan, bahasa dan terjadi untuk pertama kali berinteraksi secara akrab dengan orang lain. Masa bayi dihabiskan pada tahun pertama sedangkan masa kanak-anak dihabiskan pada tahun kedua.
Periode awal masa anak : dari usia 2 tahun sampai 6 tahun. Pada periode ini ukuran badan menjadi lebih tinggi, keterampilan motorik menjadi lebih luwes, mulai dapat mengontrol diri sendiri dan dapat memenuhi menjadi lebih luas. Pada masa ini anak mulai bermain dengan membentuk kelompok teman sebaya. Periode masa anak-anak : dari usia 6 sampai 11 tahun. Pada masa ini anak belajar tentang dunianya lebih luas dan mulai dapat menguasai tanggung jawab, mulai memahami aturan, mulai menguasai proes berpikir logis, mulai menguasai keterampilan baca tulis, dan lebih maju dalam memahami diri sendiri, dan pertemanan. Periode masa remaja : dari usia 11-20 tahun. Periode ini adalah jembatan antara masa anak-anak dengan masa dewasa. Terjadi kematangan seksual, berpikir menjadi lebih abstrak dan idealistik.

Cinta Sejati


Cerita ini merupakan kisah nyata seorang tante yang saya temui di Bali. tetapi detail yang saya sebutkan mungkin tidak sesuai dengan kisah aslinya. Saya menuliskan apa yang saya tangkap dari yang diceritakan tante. Sebut saja Ami (bukan nama sebenarnya). Tante Ami bercerita mengenai pengalaman hidupnya ketika masa kuliah. 

Sekitar dua puluh tahun yang lalu, Ami sedang menjalankan semester terakhir dan berusaha menyelesaikan skripsi. Disaat itu pula, 2 minggu yang akan datang, Ami akan dipersunting oleh seorang pria yang bernama Iman (bukan nama sebenarnya). 

Ami dan Iman telah berpacaran selama 7 tahun. Iman merupakan teman SD Ami. Mereka telah kenal selama 14 tahun. Masa 7 tahun adalah masa pertemanan, dan kemudian dilanjutkan ke masa pacaran. Mereka bahkan telah bertunangan dan 2 minggu ke depan, Ami dan Iman akan melangsungkan ijab kabul. 

Entah mimpi apa semalam, tiba-tiba Ami dikejutkan oleh suatu berita. 

Adiknya Iman: Mbak Ami, Mbak Ami. Mas Iman…Mas Iman….kena musibah!
Ami: Innalillahi wa inna illahi roji’un… 

Saat itu Ami tidak mengetahui musibah apa yang menimpa Iman. Kemudian sang adik melanjutkan beritanya… 

Adiknya Iman: Mas Iman…kecelakaan…dan..meninggal…
Ami: Innalillahi wa inna illahi roji’un… 

…dan Ami kemudian pingsan… 

Setelah bangun, Ami dihadapkan oleh mayat tunangannya. Ami yang shock berat tak bisa berkata apa-apa. Bahkan tidak ada air mata yang mengalir. 

Ketika memandikan jenazahnya, Amit terdiam. Ami memeluk tubuh Iman yang sudah dingin dengan begitu erat dan tak mau melepaskannya hingga akhirnya orang tua Iman mencoba meminta Ami agar tabah menghadapi semua ini. 

Setelah dikuburkan, Ami tetap terdiam. Ia berdoa khusyuk di depan kuburan Iman. 

Sampai seminggu ke depan, Ami tak punya nafsu makan. Ia hanya makan sedikit. Ia pun tak banyak bicara. Menangis pun tidak. Skripsinya terlantar begitu saja. Orangtua Ami pun semakin cemas melihat sikap anaknya tersebut. 

Akhirnya bapaknya Ami memarahi Ami. Sang bapak sengaja menekan anak tersebut supaya ia mengeluarkan air mata. Tentu berat bagi Ami kehilangan orang yang dicintainya, tapi tidak mengeluarkan air mata sama sekali. Rasanya beban Ami belum dikeluarkan. 

Setelah dimarahi oleh bapaknya, barulah Ami menangis. Tumpahlah semua kesedihan hatinya. Setidaknya, satu beban telah berkurang. 

…tiga bulan kemudian… 

Ami belum juga kelar. Orangtuanya pun tidak mengharap banyak karena sangat mengerti keadaan Ami. Sepeninggal Iman, Ami masih terus meratapi dan merasa Iman hanya pergi jauh. Nanti juga kembali, pikirnya. 

Di dalam wajah sendunya, tiba-tiba ada seorang pria yang tertarik melihat Ami. Satria namanya (bukan nama sebenarnya). Ia tertarik dengan paras Ami yang manis dan pendiam. Satria pun mencoba mencaritahu tentang Ami dan ia mendengar kisah Ami lengkap dari teman-temannya. 

Setelah mendapatkan berbagai informasi tentang Ami, ia coba mendekati Ami. Ami yang hatinya sudah beku, tidak peduli akan kehadiran Satria. Beberapa kali ajakan Satria tidak direspon olehnya. 

Satria pun pantang menyerah, sampai akhirnya Ami sedikit luluh. Ami pun mengajak Satria ke kuburan Iman. Disana Ami meminta Satria minta ijin kepada Iman untuk berhubungan dengan Ami. Satria yang begitu menyayangi Ami menuruti keinginan perempuan itu. Ia pun berdoa serta minta ijin kepada kuburan Iman. 

Masa pacaran Ami dan Satria begitu unik. Setiap ingin pergi berdua, mereka selalu mampir ke kuburan Iman untuk minta ijin dan memberitahu bahwa hari ini mereka akan pergi kemana. Hal itu terus terjadi berulang-ulang. Tampaknya sampai kapanpun posisi Iman di hati Ami tidak ada yang menggeser. Tetapi Satria pun sangat mengerti hal itu dan tetap rela bersanding disisi Ami, walaupun sebagai orang kedua dihati Ami. 

Setahun sudah masa pacaran mereka. Skripsi Ami sudah selesai enam bulan yang lalu dan ia lulus dengan nilai baik. Satria pun memutuskan untuk melamar Ami. 

Sebelum melamar Ami, Satria mengunjungi kuburan Iman sendirian. Ini sudah menjadi ritual bagi dirinya. Disana ia mengobrol dengan batu nisan tersebut, membacakan yasin, sekaligus minta ijin untuk melamar Ami. Setelah itu Satria pulang, dan malamnya ia melamar Ami. 

Ami tentu saja senang. Tapi tetap saja, di hati Ami masih terkenang sosok Iman. Ami menceritakan bagaimana perasaannya ke Satria dan bagaimana posisi Iman dihatinya. Satria menerima semua itu dengan lapang dada. Baginya, Ami adalah prioritas utamanya. Apapun keinginan Ami, ia akan menuruti semua itu, asalkan Ami bahagia. 

Ami pun akhirnya menerima lamaran Satria. 

…beberapa bulan setelah menikah… 

Di rumah yang damai, terpampang foto perkawinan Ami dan Satria. Tak jauh dari foto tersebut, ada foto perkawinan Ami ukuran 4R. Foto perkawinan biasa, namun ada yang janggal. Di foto tersebut terpampang wajah Ami dan Iman. 

Ya, Ami yang masih terus mencintai Iman mengganti foto pasangan disebelahnya dengan wajah Iman. Foto itupun terletak tak jauh dari foto perkawinan Satria dan Ami. Sekilas terlihat foto tersebut hasil rekayasa yang dibuat oleh Ami. Namun Satria mengijinkan Ami meletakkan foto tersebut tak jauh dari foto perkawinan mereka. 

Bagaimanapun Ami tetap akan mencintai Iman sekaligus mencintai Satria, suami tercintanya. Dan Satria merupakan pria yang memiliki hati sejati. Baginya, cinta sejatinya adalah Ami. Apapun yang Ami lakukan, ia berusaha menerima semua keadaan itu. Baginya tak ada yang perlu dicemburui dari batu nisan. Ia tetap menjalankan rumah tangganya dengan sakinah, mawaddah dan warramah, hingga saat ini… 

Mendengar cerita diatas, terus terang saya merasa sedih, terharu, sekaligus miris. Saya kagum dengan sosok Satria yang ternyata benar-benar mencintai Tante Ami. Saya juga mengerti kepedihan Tante Ami ketika ditinggalkan tunangannya. Tentu rasanya sulit ditinggalkan oleh orang yang sudah membekas dihati. 

Akankah ada pria-pria seperti Satria? Saya harap semoga banyak pria yang akan tetap setia kepada seorang wanita, menerima mereka apa adanya. 





Amadori – Soba Ni Iru Kara


Dokomademo tsuduku michi ni wa
Ironna koto arunda ne
Tsuyogari na kimi ga kyou wa
Juwaki koshi ni namida goe
Donna yume,
oikakete koko kade kitan darou
Wakara nakunattari suru koto wa,
Boku ni datte aru kara nee, baby

Kimi ga namida no toki ni wa
Boku ga soba ni iru kara
Hanare banare no yoru datte
Boku wa soba ni iru kara

Itsuka mita sora ni wa
Ima mo aru no ka naa,
Bokura ga mite ita yume, omoidashite

Furi tsuduku ame wa,
Sora wo aratte iru no ka na.
Kimi ga akirametari shinai koto,
Boku wa shitte iru kara nee baby

Kimi ga namida no toki ni wa
Boku ga soba ni iru kara
Hanare banare no yoru datte
Boku wa soba ni iru kara

Boku wa soba ni iru kara

Tips Kiat Mendapatkan Rambut Tebal Alami




Kondisi rambut menggambarkan kondisi kesehatan Anda. Rambut tipis memberi sinyal bahwa Anda kekurangan nutrisi, stres, dan faktor-faktor lain seperti perawatan berlebih serta penggunaan blow dryer terlalu panas.

Mereka yang mengalami penipisan rambut akan mendambakan kondisi rambut yang sehat. Salah satu yang paling jelas adalah penebalan pada setiap batang rambut sehingga mahkota Anda terlihat sempurna dan mudah diatur.

Untuk mendapatkan rambut tebal secara alami, seperti dikutip dari Hairlicious, lakukan langkah-langkah di bawah ini.

Kurangi panas
Penggunaan panas berlebihan pada rambut Anda akan secara instan mengubah karakter rambut menjadi tipis setiap batang.

Shampo dengan kandungan tertentu
Minyak jarak sudah terkandung di beberapa shampo yang dijual di pasaran. Kandungan tersebut dapat membantu memberi ketebalan alami pada rambut Anda.

Gunakan kondisioner
Lakukan deep conditioning lebih intens yang siap memberikan kekuatan dan melembapkan permukaan setiap batang rambut. Semakin sering Anda memakai kondisioner, Anda akan merasakan rambut semakin tebal dan kuat.

Kandungan protein di kondisioner
Penggunaan kondisioner yang mengandung protein juga dapat mencegah kerapuhan pada rambut. Lakukan ini setiap seminggu atau dua minggu sekali.

Potong ujung rambut yang retak dan bercabang
Gejala lain ketipisan rambut adalah ujung rambut yang tidak terlihat bagus karena retak dan bercabang. Memotongnya merupakan perawatan yang baik agar rambut terlihat lebih sehat.


(Sumber : id.omg.yahoo.com)

Danbo's Pictures





























Simple Plan - Jet Lag


What time is it where you are?
I miss you more than anything
Back at home you feel so far
Waitin' for the phone to ring
It's gettin’ lonely livin’ upside down
I don't even wanna be in this town
Tryin' to figure out the time zones makin' me crazy

[Chorus]
You say good morning
When it's midnight
Going out of my head
Alone in this bed
I wake up to your sunset
It's drivin me mad
I miss you so bad
and my heart heart heart is so jetlagged
heart heart heart is so jetlagged
heart heart heart is so jetlagged
heart heart heart is so jetlagged

What time is it where you are?
5 more days and I'll be home
I keep your picture in my car
I hate the thought of you alone
I've been keepin' busy all the time
Just to try to keep you off my mind
Tryin' to figure out the time zones makin’ me crazy

You say good morning
When it's midnight
Going out of my head
Alone in this bed
I wake up to your sunset
And it's drivin' me mad
I miss you so bad
And my heart, heart heart is so Jetlagged
Heart heart heart is so Jetlagged
Heart heart heart is so Jetlagged

I miss you so bad [x5]
I wanna share your horizon
I miss you so bad
and see the same sunrising
I miss you so bad
Turn the hour hand back to when you were holding me.

You say good morning
When it's midnight
Going out of my head
Alone in this bed
I wake up to your sunset
And it's drivin' me mad
I miss when you say good morning
But it's midnight
Going out of my head
Alone in this bed
I wake up to your sunset
And it's drivin' me mad
I miss you so bad
And my heart heart heart is so Jetlagged
Heart heart heart is so Jetlagged
Heart heart heart is so Jetlagged
Is so Jetlagged
Is so Jetlagged
 

Bruno Mars - The Lazy Song


Today I don't feel like doing anything
I just wanna lay in my bed
Don't feel like picking up my phone
So leave a message at the tone
'Cause today I swear I'm not doing anyhing

I'm gonna kick my feet up
Then stare at the fan
Turn the TV on, throw my hand down my pants
Nobody's gonna tell me I can't

I'll be lying on the couch,
just chillin' in my snuggie
Click to MTV, so they can teach me how to dougie
'Cause in my castle I'm the freaking man
Oh Oh

Yes I said it
I said it
I said it 'cause I can

Today I don’t feel like doing anything
I just wanna lay in my bed
Don’t feel like picking up my phone
So leave a message at the tone
'Cause today I swear I'm not doing anything
Nothing at all

Tomorrow I'll wake up do some P90X
Meet a really nice girl, have some really nice sex
She's gonna scream out: 'This is Great'
[Hear me out: this is great]
Yeah

I might mess around, get my college degree
I bet my old man will be so proud of me
But sorry paps, you'll just have to wait
Oh Oh

Yes I said it
I said it
I said it 'cause I can

Today I don’t feel like doing anything
I just wanna lay in my bed
Don’t feel like picking up my phone
So leave a message at the tone
'Cause today I swear I'm not doing anything

No I ain't gonna comb my hair
'Cause I ain't going anywhere
No no no no no no no no no-oh

I'll just strike in my birthday suite
And let everything hang loose
Yeah yeah yeah yeah yeah yeah yeah yeah yeah-eah

Oh
Today I don’t feel like doing anything
I just wanna lay in my bed
Don’t feel like picking up my phone
So leave a message at the tone
'Cause today I swear I'm not doing anything

Nothing at all
Nothing at all
Nothing at all

Everlife - Find Yourself In You


She never thought that she would
Get her second chance
Running so far from all she's ever known
Convinced she's lost all meaning
Where did her dreams go
Still she knew that there was something more

Don't be scared, there's someone there
To say these words you need to hear

[CHORUS]
Don't let anybody tell you who you are (who you are)
It's okay to let go, you're that shooting star (shooting star)
Remember all you wished for
Believe it will be true
You will never find yourself anywhere else,
find yourself in you

Sometimes people tell you
Be like me to fit in
Do you know your identity is not in them

Don't be scared there's someone there
To say these words you need to hear

[CHORUS]

Why should I measure the world
By someone else's design
Oh I won't let this fly by
Hey look over here I just found the real me
Now it's your turn to see
Now it's your turn to see

[CHORUS]

Jerih Dari Keringatmu


Ibu…
Di pagi gulita saat embun belum sirna
Engkau pergi dengan membawa barang jualanmu
Dirimu yang penuh dengan percaya diri berangkat dengan sendirinya

Kau memulai jerih payahmu dengan berjalan
Tiap pijakan kakimu berbekas di setiap jalan yang kau lalui
Sungguh bersemangat dirimu ini
Untuk menghidupi anak-anakmu

Walaupun keringatmu telah bercucuran
Mengalir dari sekujur tubuhmu
Tapi engkau tetap berjuang
Dan tabah dengan tampah-tampah

Biarpun jerih payahmu tidak memberikan hasil
Biarpun kau merasa lelah dan kesal
Kau selalu percaya akan ada rezeki yang menantimu
Kau selalu percaya bahwa rasa lelah dan kesalmu akan hilang

Kau telah memberiku inspirasi
Kau sungguh hebat
Kau kuanggap Ibu yang terbaik
Kau adalah Ibu yang aku banggakan

Musuh Jadi Teman


          Pada siang yang cerah ini, di sebuah taman bermain yang ramai, ada dua anak perempuan dan seorang anak laki-laki yang sedang duduk di kursi taman. Mereka bernama Asti, Andy, dan Vina. Asti adalah seseorang yang sabar dan pintar, sedangkan Andy dan Lia adalah anak yang baik dan suka menolong. Mereka sedang bercakap-cakap tentang masa lalunya dua tahun yang lalu.

Asti    : “Eh Niken, kamu ingat gak kejadian 2 tahun yang lalu?”
Andy   : “Kejadian apa?” (sambil mengingat-ingat)
Asti    : “Sewaktu kita belum berteman dan Vina adalah anak yang jail itu, loh?
Kamu ingat gak?”
Andy   : “Oh itu… Iya iya aku ingat! Kalau kamu ingat gak, Vin?”
Vina    : “Tentu saja aku ingat.” (sambil tersenyum)
Asti    : “Baiklah… Kalau begitu kita cerita saja, yuk?”
Andy   : “Ayo ayo!”
Vina    : “Ayo ayo!” (menjawab bersama Niken)

          Dan mulailah mereka bercerita tentang masa lalunya.
          2 tahun yang lalu. Vina, Heri, dan Kinan mendatangi meja Asti saat istirahat.

Vina    : “Hei Asti… Bikinin PR Matematikaku dong!”  
Asti    : “Gak ah… Kamu kan bisa ngerjain sendiri!” (sambil belajar)
Heri    : “Eh kamu jangan membantah ya!” Cepat kerjakan PR Vina!”
Kinan  : “Iya cepat! Jangan mentang-mentang kamu pintar, jadi kamu tidak
             mau mengerjakannya!”
Asti    : “Hei! Kamu jangan asal ngomong ya! Aku tidak mau mengerjakannya
             bukan karena aku ini pintar!” (sambil memukul meja)
Vina    : “Yaudah… Kalau begitu kerjakan PR-ku ini!” (sambil berteriak)
Asti    : “Kalau aku bilang gak mau ya gak mau!” Kan kamu bisa menyuruh yang
   lain!”
Vina    : “Kamu ini!” (ingin menampar Asti)
          Kemudian datanglah anak laki-laki dengan menahan tangan Vina yang ingin menampar Asti.

Andy   : “Eh kamu! Jangan sembarangan menampar orang ya! Kan tadi dia
             sudah bilang kalau dia gak mau mengerjakan PR-mu! (sambil melihat
             dengan tatapan yang kesal)”
Vina    : “Siapa kamu?! (sambil melepas tangannya)”
Kinan  : “(berbisik di telinga Vina) Eh Vina… dia kan Andy yang menempati
             peringkat ke-2 di kelasnya Asti.”
Vina    : “Apa iya? (bertanya kepada Heri)”
Heri    : “Iya iya.”
Andy   : “Hei… Apa yang sedang kalian bicarakan?”
Heri    : “Itu bukan urusanmu!”
Andy   : “Kalau begitu, cepat minta maaf kepada Asti!”
Kinan  : “Tidak! Kami tidak mau! (sambil menggelengkan kepala)”
Vina    : “Cukup sampai disini! Besok aku akan mendatangimu lagi
   Asti! Dan kamu Andy, jangan ikut urusan kami! (sambil menunjuk)”
Asti    : “Coba saja kalau berani! Weee! (sambil meledek)”
Kinan  : “Hei! Jangan meledek Vina kamu!
Vina    : “Awas kau Asti! Ayo teman-teman!”
Heri    : “Ayo”

          Lalu, Vina. Heri, dan Kinan kembali ke kelasnya. Sementara itu, Andy dan Vina saling mengobrol.

Asti    : “Eh… Kalau tidak salah kamu Andy kan?”
Andy   : “Iya. Masa kamu tidak mengenalku? Aku kan duduk di sebelah kanan
             dua bangkumu. Itu bangkuku. (sambil menunjukkan bangkunya)”
Asti    : “Oh itu… Ngomong-ngomong tadi kenapa kamu menolongku?”
Andy   : “Tidak apa-apa. Tadi aku menolongmu cuma karena kesal saja. Soalnya
              dari tadi Vina tidak berhenti menjelek-jelekan kamu.”
Asti    : “Oh… Terima kasih, ya.”
Andy   : “Sama-sama. Lain kali kalau kamu perlu bantuan, panggil saja aku.
             (sambil tersenyum)”
Asti    : “Baiklah… Tapi kalau aku mau ya?”
Andy   : “Terserah kamu.”
Asti    : “Oke.”

          Bel pulang pun berbunyi. Asti dan Andy keluar kelas bersama. Karena kelas Vina dan Asti bersebelahan, ketika Vina melihat ke arah kiri, dia melihat Asti dan Andy keluar bersama. Tetapi, Vina tidak menghiraukannya.

Vina    : “Eh Kinan, kita pulang bareng yuk! (sambil tersenyum)”
Kinan  : “Maaf, Vin. Aku tidak bisa. Aku ada janji dengan temanku.”
Vina    : “Yaahh… Kalau begitu, bagaimana denganmu, Her?”
Heri    : “Aku juga tidak bisa. Aku ingin mengerjakan tugas IPA. Maaf ya?”
Vina    : “Ya sudahlah… Kalu begitu aku pulang duluan ya?”
Kinan  : “Iya. (sambil melambaikan tangan)”
Heri    : “Iya.”

          Tidak lama kemudian, Vina berjalan ke rumahnya. Lalu, ia melihat Asti di depannya sedang berjalan. Dan Asti pun melihat ke arah belakang melihat Vina.

Asti    : “Halo, Vin? (sambil tersenyum)”
Vina    : “Jangan menyapaku! (sambil mengalihkan perhatian)”
Asti    : “Kenapa sih? Kok kamu marah begitu?”
Vina    : “Itu bukan urusanmu!”
Asti    : “Ya sudah… Oh ya… Sedang apa kamu lewat sini?”
Vina    : “Ini jalan rumahku tahu!”
Asti    : “Wah kalau begitu kita jalan bareng yuk?”
Vina    : “Tidak mau! Kamu jalan saja duluan!”
Asti    : “Baiklah. Aku duluan ya! (sambil melambaikan tangan)”
Vina    : “Ya.”
Dan sesampainya Vina di rumah, dia langsung  menuju kamarnya dan berjalan kesana-kemari sambil berbicara sendiri.

Vina    : “Aduh… Aku bingung nih. Kok dia bisa ya tidak marah? Padahal tadi kan
             aku mengejeknya. Dia saja juga meledekku tadi. Tapi… kok dia masih
             bisa tersenyum ya? Aku tidak mengerti. Apa sebaiknya aku minta
             maaf dengannya? Ahh… Itu tidak mungkin! Nanti aku bisa
             ditertawakan oleh Kinan dan Andy. (bingung memikirkannya)”

          Hari sudah menjelang sore, tetapi Vina masih memikirkan Asti.

Vina    : “Aduh… bingun nih! Minta maaf gak ya? Hmm… Tapi, tidak ada salahnya
             aku mencoba. Baiklah! Aku sudak putuskan, besok pagi aku akan minta
             maaf dengannya. (tersenyum sendiri)”

          Keesokan harinya, ketika Vina ingin berangkat ke sekolah, ia melihat Asti di belakangnya sedang berjalan ke sekolah. Kemudian, Vina mendatangi Asti.

Asti    : “Eh… Vina. Ada apa? Tumben pagi-pagi kamu ingin mengobrol
             denganku? (melihat dengan tatapan yang gembira)
Vina    : “Umm… itu… aku… (berbicara dengan tersendat-sendat)
Asti    : “Kamu kenapa?”
Vina    : “Umm… Gak jadi deh! (kembali ke watak sebelumnya)”
Asti    : “Oh yaudah. Aku berangkat dulu ya. Daahhh!”
Vina    : “Ya.”

          Akhirnya mereka berdua sampai di sekolah. Pada saat Vina memasuki kelasnya, ia langsung menarik tangan Kinan dan Heri menuju ke kelas Asti.

Heri    : “Hei Vina! Apa-apaan sih kamu! Pagi-pagi begini sudah menarik tangan
             kami! Ada apa sih?!”
Kinan  : “Tahu nih! Kenapa sih, Vin?! (sambil berteriak)”
Vina    : “Sudahlah. Kalian ikut saja denganku!”

          Sampailah mereka di kelas Asti. Asti sedang mengobrol dengan Andy.

Asti    : “Halo Vina! Kenapa kamu kesini?”
Andy   : “Hei… ngapain kalian bertiga kesini?! (melihat dengan tatapan
             sombong)”
Heri    : “Eh Kinan… Kok Asti baik sih sama Vina? Bukannya kemarin mereka
             habis bertengkar? (sambil berbisik di telinga Kinan)”
Kinan  : “Iya, ya. Aku juga bingung. Coba saja kita liat nanti.”
Vina    : “Umm… begini… Aku ingin minta maaf dengan kalian. Apakah kalian
              akan memaafkanku? (sambil menundukkan kepala)
Heri    : “Vina! Apa yang kamu lakukan? (sambil memegang bahu Vina)”
Kinan  : “Iya Vina! Apa kamu sudah gila?”
Vina    : “Diam kalian! Aku ini sedang minta maaf dengan Asti! Kalau kalian
             tidak mau minta maaf, lebih baik diam saja!”
Andy   : “Oh… jadi begitu… Baiklah. Sekarang keputusanmu, Asti. Kamu mau
              memaafkannya atau tidak?”
Asti    : “Tentu saja aku memaafkannya!”
Vina    : “Terima kasih, Asti! (sambil tersenyum)”

          Demikianlah cerita mereka 2 tahun yang lalu. Dari 2 tahun yang lalu, mereka bertiga menjadi sahabat sampai sekarang.