Halaman

Senin, 08 September 2014

Makna Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 1945 - Indonesia meraih kemerdekaannya dengan dibacakannya naskah Proklamasi oleh Ir. Soekarno dengan didampingi oleh Drs. Moh. Hatta yang bertempat di Jl. Pegangsaann Timur no. 56 pada pukul 10:00 WIB dan dikibarnya Bendera Merah Putih yang dijahit oleh Istri Soekarno, Fatmawati, dimana yaitu merupakan puncak kejayaan bangsa Indonesia.
Dengan desakan para golongan muda (Sutan Sjahrir, Wikana, Darwis, dan Chaerul Saleh) terhadap golongan tua itulah yang merupakan awal mula dari Proklamasi Indonesia. Namun karena golongan tua tidak mau terburu-buru, akhirnya Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta diculik pleh golongan muda ke Rengasdengklok dengan tujuan agar tidak terpengaruh oleh Jepang. Selanjutnya, teks proklamasi ini ditulis di ruang makan di rumah Laksamana Tadashi Maeda dan para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta dan Mr. Ahmad Soebarjo. Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti Melik.

Proklamasi kemerdekaan menunjukkan bahwa bangsa Indonesia telah berhasil melepaskan diri dari belenggu penjajahan dan sekaligus membangun Negara Republik Indonesia. Proklamasi juga merupakan tonggak sejarah bangsa Indonesia. Dengan adanya proklamasi, Indonesia bisa mendapat pengakuan dari negara lain sebagai negara merdeka. Dapat dilihat bahwa perjuangan tokoh-tokoh sejarah Indonesia dalam mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia tidaklah mudah. Hal ini dapat memberi makna bahwa bangsa Indonesia saat ini khususnya golongan muda harus lebih menghargai dan menjunjung tinggi martabat bangsa. Jika Proklamasi tidak ada, Indonesia pun tidak mungkin bisa menjadi negara bebas seperti saat ini. Kemerdekaan merupakan jembatan emas untuk mewujudkan cita-cita bangsa dan negara. Dan karenanya, timbul kesadaran bangsa Indonesia akan hak kemerdekaan setiap bangsa dalam mencapai kehidupan yang adil dan makmur. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar